Saturday, 5 November 2011
Kampung Inggris - Pare (part 1)
Saat pengerjaan skripsi, emang adalah saat- saat dimana stuck dan merasa benar- benar butuh refreshing.
Ditambah lagi dengan adanya "jiwa muda" yang sedang bergelora, hasrat untuk jalan- jalan ke tempat yang lumayan jauh tidak terbendung.
Sebenarnya, gue udah tahu tempat ini dari waktu gue masih sekolah dulu. Karena sodara gue ada yang kesini. Bahkan nenek gue juga stay d kota yang sama.
Akhirnya dengan beberapa akal bulus, gue berhasil mengajak temen- temen kampus gue ke sebuh tempat yang katanya bisa belajar bahasa Inggris dengan cepat,
KAMPUNG INGGRIS - Pare - Kediri - Jawa Timur.
Gue awalnya berangkat ber 3, tapi karena temen gue merasa harus segera balik ke Jakarta dan ga bisa ikut kita kursus, akhirnya tinggalah gue dan Arum.
H-1 gue dan dia sengaja dateng cuma buat cari kost dan daftar di tempat les.
Jujur, inilah hal yang kurang banget dari kampung inggri spare. Kalau kita ga punya temen yang udah pernah kesitu, atau yang tahu tentang itu. kita benar- benar bakal buta total! Walaupun kita udah pernah sedikit searching tentang tempat itu. Itu karena disana sama sekali nggak ada information center yang bertugas buat kasi informasi tentang satu tempat atau tempat yang lain.
Dari hasil google, gue mendapat dua kursus yang menurut gue paling sering muncul di mesin pencarian itu: Daffodils dan Elfast.
Berbekal itu, gue dan Arum mencari dimana kursusan Daffodils dan Elfast itu berada. Nyarinya pusing loh.. karena tempatnya Daffodils itu berada di deket sawah yang notabene harus jalan cukup masuk kedalam dan jauh, sedangkan elfast berada di pinggir jalan yang agak menjauh dari kursus- kursus lain.
Yang pertama gue dapetin adalah Elfast English Course. Jelas, karena dia ada di jalan raya jadi mudah liatnya (kecuali plang namanya yang nyaris nggak kebaca).
Dateng kesana pas jam makan siang dan (maaf ya mbak) mbak receptionisnya jutek mampus. Mulailah gue dan Arum yang notabene percaya banget akan pencitraan awal malesss.. Akhirnya gue cabut dari situ tanpa daftar apa- apa. Pas mau balik ke mobil, gue dan arum ngeliat kantin, dan akhirnya modal nekad nanya ke orang kantin itu tempat mana yang bagus buat kursus.
Nggak disangka di dalem kantin itu ketemu sama Mr. Dave (salah seorang pengajar di Elfast) yang jelas- jelas mempromosikan tentang english course yang baru aja kita tinggal karena mbak- mbaknya jutek itu. Setelah sedikit cerita tentang malesnya kita daftar karena mbaknya jutek. akhirnya Mr. Davelah yang mengantarkan kita ke receptionis (yang mbak- mbaknya berubah jadi nice) dan menjelaskan sama gue dan arum kursus- kursus apa yang kira- kira cocok sama gue dan Arum.
Walau udah di jelasin sama Mr. Dave tentang ini itu gue sama Arum tetap ngotot ambil kelas Elementary, karena mengganggap diri 'nggak bisa' ngomong english (walau akhirnya setelah pertemuan pertama kami pindah 3 level diatas itu dan mengambil level tertinggi di english course itu).
Sebenarnya, Elfast lebih terkenal di bidang Grammar, tapi berhubung gue dan arum udah capek mikir struktur dan segala macam akhirnya gue bertekat ambil kelas speakingnya saja.
Yang kedua adalah DAFFODILS ENGLISH COURSE. Tempat ini terkenal banget dengan speakingnya yang katanya ngantri dan sampai nolak- nolak siswa. Akhirnya gue langsung ambil Step One (kembali lagi karena gue ngeasa nggak bisa bahasa inggris jadi ambilnya yang paling rendah dulu).
_bersambung ke part 2_
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment