Wednesday, 5 May 2010
Susu (punya) Abang- Abang
Orangtua saya selalu mengingatkan saya untuk selalu mengkonsumsi susu secara teratur hingga saat ini. Saya, keluarga saya, dan bahkan mungkin banyak orang lain diluar sana meyakini bahwa susu memang sangatlah baik untuk kesehatan. Didalam segelas susu pasti banyak mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Setiap pagi, saya akan mengusahakan untuk meminum segelas susu (mungkin itu juga yang membuat saya gemuk. Hehehehe...). Kebiasaan itu akan semakin meningkat saat saya sakit guna membantu memasukkan asupan gizi kedalam tubuh.
Begitujuga dengan teman saya, Ran (yah.. orang yang sama dengan cerita tentang mandi dimuka umum lalu). Saat dia sedang tidak enak badan, yang ingin dia minum adalah segelas susu.
Berbagai standard kebersihan dan kesehatan dalam makanan terkadang justru mengurangi nikmat sebuah makanan, bukan. Contohnya saja, saat kita makan sepiring nasi goreng di pinggir jalan, akan jauh lebih nikmat dibandingkan sepiring nasi goreng di Mal (menurut saya dan banyak mahasiswa lain).
Dari standar kenikmatan pinggir jalan dan kebutuhan asupan gizi itulah, RAN mengusulkan kepada sang pacar untuk membawakan segelas SUSU ABANG-ABANG kerumahnya.
Saya : Wakakakakak.... SUSU ABANG- ABANG????
Teman saya (A) : *mulai nyambung dan ikut tertawa
Saya : kalau susu mbak- mabak gue masih percaya dah....
Tapi kalo abang- abang?? wakakakakak
Teman saya (A&W): Wakakakakakak......
Saya : Dan lo doyan banget sama abang- abang... *sambil membayangkan RAN menyusui dari abang- abang*
Teman saya (A, W, & N): Wakakakakakak....
Saya : *ngakak sampai guling- guling... (sstttt!!! sesekali saya merindinding saat membayangkannya. Menyusui dari abang- abang gitu???)
Sepanjang kebahagiaan kami akan susu abang- abang, RAN hanya mengelak dan berusaha menutupi pengakuan yang sudah dia buat.
Teman saya (N), yang kebetulan menyetir berusaha membantu RAN untuk melancarkan aksinya meminum susu abang- abang dengan membukakan kaca saat ada abang- abang di pinggir jalan. Bantuan itu justru disambut dengan kepanikan RAN dengan menahan kaca mobil. Itu dilakukannya setiap kita mulai menyinggung tentang abang- abang.
BERAKHIR SEMPURNA dengan ke abang- abangan sang RAN karena menyukai SUSU ABANG- ABANG...
It's
my day
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment