Wednesday 18 July 2012

Lebih Sakit Dari Ditolak Cinta

Ditolak cinta, pasti rasanya sakit banget yah.. Buktinya banyak tuh orang yang nyaris nekat mengakhiri hidupnya karena ditolak cintanya.

Jujur, gue bukanlah salah satunya. eitsssss... bukan krn gw emang lakuuu, lebih krn emg gue nggak memiluh buat menembak seseorang duluan. sesuailah dengan kepercayaan orang timur yang menunggu masalah cinta.

Tapiii, yang satu ini beda. Kali ini emang bener bener gue yang ngejar.

gue melamar bahkan!!! Melamar pekerjaan, tepatnya.

yak, gw menyebarkan banyak surat lamaran pekerjaan kesana kemari dan tanpa mendapatkan hasil sedikitpun. oke, ada sih hasilnya, dikiiiiit...

Berawal dari lamaran yang aku kirimkan lewat salah satu website tempat mencari pekerjaan.
akhirnya dipanggillah aku kedalam satu sesi test yang tanpa saya persiapkan dengan matang.

pertama kali masuk, yang saya lakukan adalah mendengarkan presentasi tentang perusahaan itu. dia adalah salah satu asuransi, yang menjadi pemimpin dalam kelas perasuransian. khususnya kendaraan bermotor. sebut saja dia adlah asuransi astra.

Setelah mendengarkan presentasinya,, mulailah saat test yang sesungguhnya. Test dimulai dengan fokus group discussion. yak, gue tahu ini apa. pas kuliah gw melajarin sih. tapi sungguh sungguh gw nggak ada bayangan focus group discussion yang kaya apa yang untuk recruitment dan gue harus gmana.

Ternyata, kita akan dibagi jadi beberapa group dan didalamnya ada satu orang yg ditaruh untuk memperhatikan dan menilai performa kita sewaktu berdiskusi.

Hasil test pertama gue: failed. gue nggak lulus dalam test pertama yang adalah focus group discussions.

usut punya usut, setelah gw tanya ke kelompok gw yang lulus, mreka bilang bahwa kuncinya adalah:
1. Benar benar menjadi pemimpin dalam diskusi itu
2. Jadi orang yang pertama membuka diskusi.
3. jadi orang yang menjadi oposisi ide kebanyakan orang
4. jadi orang yang menyimpulkan diskusi.

dan gue bukan salah satu dari 4 orang tersebut karena gue mikirnya, yang mereka liat adalah ide apa yang gw ungkapkan, sekreatif apa, sedangkan saat perang begini sepertinya ide sekreatif apapun belum begitu berpengaruh.

dan gue MUTLAK ditolak bekerja disitu. gue yakin, sakitnya melebihi ditolak cinta!!

1 comment:

  1. Ah, penolakan memang selalu menyesakkan hati, sekalipun kita sudah menduga-duga akan terjadi. Canggihnya lagi adalah ketika ditolak, tubuh fisik juga benar-benar merasakan terpukul dan tersakiti, misalnya seperti di dada, kepala, dsb. Saya sempat bahas panjang lebar tentang itu di artikel Kenapa Penolakan Rasanya Sakit?, mungkin bisa jadi referensi pencerahan buat kamu. :)

    ReplyDelete