Wednesday, 28 April 2010

Orang Kota masuk Desa



Di pilem- pilem (sok betawi) kite pan sering banget tuh ye, ngeliet ade orang kampung yang kaget liet gedung- gedung bertingkat di kota.. *mulai nyerah logat betawi*.. Nah, difoto itu kita bisa liat dengan jelas, orang yang senangnya minta ampun melihat desa.

Ini dialami oleh Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara jurusan ilmu Komunikasi dan Desain Komunikasi Visual angkatan 2007. Ini sebenarnya adalah acara kampus yang diadakan untuk membangun kepedulian mahasiswa kepada masyarakat. Nah, yang di 'wajib'kan ikut adalah mahasiswa dua jurusan itu.

Melewati perjalanan panjang yang melelahkan, akhirnya kami sampai juga di daerah terpencil di jawa barat itu. Teman- teman saya, dan termasuk saya sangat terheran- heran dengan kaki kuat masyarakat suku baduy karena tahan berjalan kaki hingga ke tempat mereka berada. Kami hingga tak henti mengeluarkan keringat, sedangkan mereka hanya menarik nafas panjang tanpa ada peluh sama sekali.

Seorang teman saya sempat bertanya pada salah satu masyarakat baduy, kang Sapri.
Teman saya: Kang, pengen nggak naik bis.
Kang Sapri: Nggak juga. Saya pingin sekali naik lift.

Mendengar itu saya ingin tertawa, namun memang begitulah kenyataannya. Saya justru tiap hari lebih memilih menunggu di depan pintu lift dari pada naik tangga walaupun hanya naik satu atau dua lantai. Sedangkan di Baduy, justru ada yang ingin sekali naik lift dan belum pernah melihat lift sebelumnya.

Namun, ada satu hal lagi yang menggelitik hati saya. KEBAHAGIAAN TEMAN SAYA BERMAIN DI SUNGAI.
Inilah mungkin akibatnya saat orang kota masuk Desa, dimana selalu menggunakan kamar mandi saat mandi dan selalu melihat selokan yang sangat kotor. Sehingga saat melihat sungai yang jernih, langsung mengambil langkah untuk menceburkan diri. Sedangkan masyarakat desa justru sangat ingin mandi seperti layaknya orang kota yang bisa berendam di bath up yang air hangat.

Dari semua ini, saya mendapat sebuah pembelajaran, bahwa saat orang lain menganggap itu aneh, ada yang menganggap itu keren. Dan saat orang lain bergerak maju, ada pula yang sangat merindukan masa lalu.

No comments:

Post a Comment