Banyak hal yang tidak masuk akal mungkin terjadi dalam kehidupan ini, apalagi jika berhubungan dengan CINTA. Banyak orang mengakui bahwa cinta itu indah, namun mengapa harus ada air mata mengiringinya. Banyak juga orang yang telah terluka karena cinta, namun tetap saja terhanyut dalam cinta. Banyak yang rela mati demi cinta, namun ada yang menganggap cinta hanyalah sebuah permainan.
Apa benar cinta itu buta? Jika benar mengapa masih ada logika menyertai tiap langkahnya. Apa cinta itu adalah pengorbanan, jika kesedihan mampu merenggutnya? Satu yang ku yakini, aku ingin mengakhiri kisah cintaku bagaikan dalam buku dongeng… ‘BAHAGIA SELAMANYA’.
Aku ingin mencari pangeran itu, pangeran yang membawa ceritaku pada akhir yang indah. Pencarianku berawal pada seorang lelaki yang pada akhirnya membawaku pada sebuah kesimpulan yang pahit, kesimpulan bahwa tak ada yang kudapatkan dari cinta kecuali penghianatan. Penghianatan akan kasih sayang yang kuberi dengan tulus. Kasih sayang tulus walaupun bersamanya aku tak merasakan kenyamanan atau sekedar merasa aku membutuhkannya. KAPAN BISA KUTEMUI SEBUAH CINTA?
Hatiku terhempas pada lelaki yang menjanjikanku cinta tanpa penghianatan. Cinta yang kupikir akan lebih baik dari cinta yang telah kujalani lalu. Namun, kembali lagi aku menemukan bahwa cintanya hanya untuk sementara. Cintanya bisa termakan oleh waktu dan menghilang ditiup angin kencang. BAGAIMANA SEBENARNYA CINTA ITU?
Aku terpuruk dalam sebuah kesimpulan sementara, tak ada cinta yang mampu membuatku bahagia selamanya. Apa harus kuputuskan untuk tak mencinta selamanya? Apa harus ku kubur erat- erat harapanku untuk menemukan cinta sejatiku?
Kembali angin harapan menyongsongku, membawa segenggam cinta yang bersedia menemaniku kapanpun. Cinta itu berjanji bukan hanya untuk sementara. Cinta itu tak akan lekang oleh waktu. Namun, cinta itu rapuh. Seketika hancur sewaktu badai menerjangnya. JADI KEMANA CINTA ITU?
Aku berusaha mencari cinta itu kembali. Berusaha berjalan walaupun dengan tertatih. Memang aku menemukannya, cinta itu menggendongku sewaktu badai datang. Cinta itu tak meninggalkanku walau waktu terus berjalan. Tapi cinta itu harus dibagi. Dibagi menjadi kepingan- kepingan kecil yang harus kunikmati bersama yang lain. Aku memberontak, tak ingin membagi cintaku. Aku ingin menemukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tak perlu kubagi- bagi lagi. Cinta yang kumiliki seorang diri. BEGINIKAH CINTA MEMPERLAKUKANKU?
Kutemukan lagi sebuah cinta. Cinta yang tak perlu kubagi. Cinta yang kuat kala badai menerpa, cinta itu berjanji takkan lekang oleh waktu. Aku mempercayainya. Hingga kusadari bahwa cinta itu ternyata semu. Ia tak nyata, dan tak akan pernah nyata. APA INI CINTA?
Aku menyerah, aku lelah terus mencari jawaban cinta. Cinta itu tak kunjung hadir, cinta itu hanya meninggalkan sebuah tanya. SIAPA CINTAKU?
Di akhir pengharapanku ketemukan sebuah cinta. Cinta yang selama ini tak pernah pergi dariku. Cinta yang diberikan dengan tulus. Cinta yang sebenarnya selau ada tanpa terbagi. Cinta yang nyata namun tak kusadari. Cintamu hanya membawa sebuah kata, KEPUTUSAN. Keputusan untuk selalu tulus mencintai apapun yang terjadi. Keputusan untuk mencintaiku sepanjang waktu. Keputusan untuk menjadi kuat di tengah tekanan. Keputusan untuk mencintaiku dengan nyata dan menerima bagaimanapun adanya diriku. Keputusan untuk mengakhiri semuanya itu dengan sebuah kata yaitu kata CINTA YANG BAHAGIA SELAMANYA.
No comments:
Post a Comment